وَإِنَّ الأَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوا دِينَارًا وَلَا دِرْهَمًا، إِنَّمَا وَرَّثُوا العِلْمَ، فَمَنْ أَخَذَهُ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ» [رواه أبو داود (٣٦٤١)، والترمذي (٢٦٨٢)، وصحَّحه الألباني في «صحيح أبي داود» (٣٦٤١)].

Lafadz yang bisa dibuat Shilah adalah Jumlah atau Syibhu Jumlah (Bait ke 97)


 ٩٧- وَجُمْلَةٌ أَوْ شِبْهُهَا الَّذِيْ وُصِلْ•••بِهِ كَمَنْ عِنْدِيْ الَّذِي ابْنُهُ كُفِلْ


📜 Lafadz yang bisa dibuat Shilah adalah Jumlah atau Syibhu Jumlah (Dzorf dan Jar Majrur). Contohnya:

من عندي الذي ابنه كفل

Lafadz عند adalah Dzorf menjadi Shilahnya lafadz من. Lafadz ابنه كفل adalah jumlah Mubtada'-Khobar menjadi Shilahnya lafadz الذي.


(قوله: وجملة إلخ)

📜 Jumlah yang menjadi Shilah harus berupa Jumlah Khobariyyah yang tidak bermakna Ta'ajjub. Dan yang bisa menentukan kepada Isim Maushul. Contohnya:

جاء الذي قام أبوه

Maka tidak boleh lafadz:

جاء الذي اضْرِبْهُ

Sebab lafadz اضربه bukan Jumlah Khobariyyah.

Dan lafadz: جاء الذي مَا أَحْسَنَهُ

Sebab Fiil Ta'ajjub itu tidak dapat menentukan kepada Isim Maushul.

Dan lafadz: جاء الذي حاجِبَاهُ فَوْقَ عَيْنَيْهِ

Sebab tidak dapat Ta'yin. Karena semua manusia pasti alisnya diatas kedua matanya.


(قوله: أو شبهها إلخ)

📜 Dzorf dan Jar Majrur yang menjadi Shilah harus yang Taammaani (yang sempurna) yaitu Dzorf dan Jar Majrur bila diTa'alluqkan dengan Muta'alliq yang 'Aamm (dilalah umum) sudah dapat dipahami maknanya. Contohnya:

جاء الذي عندك، جاء الذي في الدار.

Berbeda dengan lafadz:

جاء الذي البَيْتَ، جاء الذي بِكَ.


🔄 Translator: Abu 'Abdillah Wajid Ar-Riyawiy Waffaqohullahu ta'ala.


🔎Join Channel:

🔍 Marjius Salik:

💾Silahkan berbagi dan dihafalkan nadzomnya!

Setelah Isim Maushul harus ada Shilah (Bait 96)

 

٩٦- وَكُلُّهَا يَلْزَمُ بَعْدَهُ صِلَهْ•••عَلَى ضَمِيْرٍ لَائِقٍ مُشْتَمِلَهْ


📜 Setelah Isim Maushul harus ada Shilah (Lafadz yang meMa'rifatkan Isim Maushul) yang mana Shilah itu mengandung dhomir yang cocok rujuk kepada Isim Maushul. Yakni bila Isim Maushul itu dilalah Mufrod maka dhomir itu juga dalalah Mufrod. Demikian juga bila Isim Maushul itu dilalah Tatsniah atau Jama', Mudzakkar ataupun Muannats.

Contohnya:

جاء الذي قام أبوه، جاء التي قام أبوها، جاء الذين قام أبوهم، جاء اللذان قام أبوهما.


🔄 Translator: Abu 'Abdillah Wajid Ar-Riyawiy Waffaqohullahu ta'ala.


🔎Join Channel:

🔍 Marjius Salik:

💾Silahkan berbagi dan dihafalkan nadzomnya!

Ada lagi isim Maushul Musytarok berupa lafadz ذا (Bait ke 95)


 ٩٥- وَمِثْلُ مَا ذَا بَعْدَ مَا اسْتِفْهَامِ•••أَوْ مَنْ إِذَا لَمْ تُلْغَ فِي الْكَلَامِ


📜Ada lagi isim Maushul Musytarok berupa lafadz ذا yang berada setelah lafadz ما Istifhamiyyah atau مَن Istifhamiyyah. Dengan syarat lafadz ذا tersebut tidak di-Mulghohkan didalam kalam (ما dan ذا atau من dan ذا tidak dibuat satu kalimah yang dalalah Istifham). Contohnya:

مَا ذا رَأَيْتَهُ، مَن ذا ضَرَبْتَهُ.


📜Apabila di-Mulghohkan di tengah-tengah kalam maka ذا tidak menjadi Isim Maushul. Contohnya:

مَنْ ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللّٰهَ...الآية.


📜 Perbedaan antara ذا yang Mulghoh dan ذا yang tidak Mulghoh dapat diketahui dengan lafadz yang menjadi Badal dari ما استفهام atau من استفهام. Contohnya:

مَنْ ذَا ضَرَبْتَ أَزَيْدٌ أَمْ عَمْرٌو.

Lafadz زيد menjadi Badal dari من استفهامية, bila lafadz زيد dibaca Rofa', maka Lafadz ذا tidak Mulghoh, sebab lafadz من menjadi Mubtada', lafadz ذا menjadi Khobar. Lafadz ضربت menjadi Shilahnya lafadz ذا.


📜Bila Lafadz زيد dibaca Nashob (زيدا) maka ذا itu Mulghoh, sebab lafadz من menjadi Maf'ul yang didahulukan dari lafadz ضربت.


📜Apabila tidak ada lafadz yang menjadi Badal dari lafadz من, ما Istifham, maka lafadz ذا tetap boleh Mulghoh dan boleh tidak Mulghoh.


🔄 Translator: Abu 'Abdillah Wajid Ar-Riyawiy Waffaqohullahu ta'ala.


🔎Join Channel:

🔍 Marjius Salik:

💾Silahkan berbagi dan dihafalkan nadzomnya!

Isim Maushul ذات menurut sebagian Ulama Thoyyi' berlaku seperti Isim Maushul التي (Bait ke 94)


 ٩٤- وَكَا لَّتِي أَيْضًا لَدَيْهِمْ ذَاتُ•••وَمَوْضِعَ اللَّاتِي أَتَى ذَوَاتُ


📜 Isim Maushul ذات menurut sebagian Ulama Thoyyi' berlaku seperti Isim Maushul التي (dilalah Mufrod Muannats) contohnya; جَاءَتْ ذَاتُ قَامَتْ. Dan Isim Maushul ذوات berlaku seperti Isim Maushul اللاتي (Jama' Muannats) contohnya; جَاءَتْ ذَوَاتُ قُمْنَ.


🔄 Translator: Abu 'Abdillah Wajid Ar-Riyawiy Waffaqohullahu ta'ala.


🔎Join Channel:

🔍 Marjius Salik:

💾Silahkan berbagi dan dihafalkan nadzomnya!

Isim Maushul ada dua macam; Isim Maushul Mukhtash dan Isim Maushul Musytarok (Bait ke 93)

 

٩٣- وَمَنْ وَمَا وَأَلْ تُسَاوِي مَا ذُكِرْ•••وَهَكَذَا ذُو عِنْدَ طَيِّءٍ شُهِرْ


📜Isim Maushul ada dua macam; Isim Maushul Mukhtash dan Isim Maushul Musytarok. Isim Maushul Mukhtash adalah Isim Maushul yang dalalahnya tertentu, yaitu Isim Maushul yang sudah diterangkan diatas.


📜Adapun Isim Maushul Musytarok adalah Isim Maushul yang bisa diberlakukan dilalah Mufrod, Tatsniah ataupun Jama', Mudzakkar ataupun Muannats dengan Lafadz yang tidak berubah.


📜Termasuk Isim Maushul Musytarok adalah;

مَنْ، مَا، أَلْ،

Demikian juga lafadz ذُوْ menurut Bani Thoyyi'.

Contohnya;

فَازَ مَنْ اجْتَهَدُوْا، فَانْكِحُوْا مَا طَابَ لَكُمْ، فَازَ المُتَّقِي رَبَّهُ، جَاءَنِيْ ذُوْ قَامُوْا.


🔄 Translator: Abu 'Abdillah Wajid Ar-Riyawiy Waffaqohullahu ta'ala.


🔎Join Channel:

🔍 Marjius Salik:

💾Silahkan berbagi dan dihafalkan nadzomnya!

Lafadz اللات dan اللاء itu Jama' bagi Isim Maushul التي (Bait ke 92)


 ٩٢- بِاللَّاتِ وَاللَّاءِ الَّتِي قَدْ جُمِعَا•••وَاللَّاءِ كَالَّذِيْنَ نَزْرًا وَقَعَا


📜 Lafadz اللات dan اللاء itu Jama' bagi Isim Maushul التي (Jama' Muannats). Lafadz اللاء ada yang diberlakukan seperti lafadz الذين ) Jama' Mudzakkar bagi lafadz الذي) tetapi sedikit, seperti kata penyair:

فَمَا آبَاؤُنَا بِأَمَنَّ مِنْهُ°°°عَلَيْنَا اللَّاءِ قَدْ مَهَدُوْا الْحُجُوْرَا

Sebenarnya dibaca:

الَّذِيْنَ قَدْ مَهَدُوْا الْحُجُوْرَا.


🔄 Translator: Abu 'Abdillah Wajid Ar-Riyawiy Waffaqohullahu ta'ala.


🔎Join Channel:

🔍 Marjius Salik:

💾Silahkan berbagi dan dihafalkan nadzomnya!

Lafadz الألى dan الذين itu menjadi Jama' bagi lafadz الذي (Bait ke 91)

 

٩١- جَمْعُ الَّذِي الْأُلٰى الَّذِيْنَ مُطْلَقَا•••وَبَعْضُهُمْ بِالْوَاوِ رَفْعًا نَطَقَا


📜Lafadz الألى dan الذين itu menjadi Jama' bagi lafadz الذي. Baik dalam tingkah Rofa', Nashob ataupun Jar, tetap dibaca الذين. Tetapi sebagian Ulama ada yang berpendapat bahwa lafadz الذين dalam tingkah Rofa' memakai Wawu, seperti Syi'irnya Ibnu Harb:

نَحْنُ اللَّذُوْنَ صَبَّحُوْا الصٌَبَاحَا°°°يَوْمَ النُّخَيْلِ غَارَةً مِلْحَاحَا


🔄 Translator: Abu 'Abdillah Wajid Ar-Riyawiy Waffaqohullahu ta'ala.


🔎Join Channel:

🔍 Marjius Salik:

💾Silahkan berbagi dan dihafalkan nadzomnya!

Isim Isyaroh ذا dan تا bila ditatsniahkan Nunnya boleh diberi Tasydid, maka boleh dibaca; ذانِّ dan تانِّ (Bait ke 90)


 ٩٠- وَالنُّوْنُ مِنْ ذَيْنِ وَتَيْنِ شُدِّدَا•••أَيْضًا وَتَعْوِيْضٌ بِذَاكَ قُصِدَا


📜Isim Isyaroh ذا dan تا bila ditatsniahkan Nunnya boleh diberi Tasydid, maka boleh dibaca; ذانِّ dan  تانِّ ketika Rofa' lalu ذَيْنِّ dan تَيْنِّ ketika Nashob dan Jar. Sama dengan Nun Tatsniahnya الذي dan التي, Tasydid tersebut sebagai ganti huruf yang dibuang, dari lafadz ذا,تا، الذي، التي, ketika akan ditatsniahkan, yaitu huruf Alif dari lafadz ذا dan تا, dan huruf Ya' dari lafadz الذي dan التي.


🔄 Translator: Abu 'Abdillah Wajid Ar-Riyawiy Waffaqohullahu ta'ala.


🔎Join Channel:

🔍 Marjius Salik:

💾Silahkan berbagi dan dihafalkan nadzomnya!

Maushul ada dua bagian yakni Maushul Harfiy dan Maushul Ismiy (Bait ke 88-89)


 المَوصُول


💡Maushul ada dua bagian yakni Maushul Harfiy dan Maushul Ismiy.


🔹Maushul Harfiy (Huruf Maushul) adalah Maushul yang bersama Shilahnya dapat dita'wil dengan Mashdar. Menurut pendapat yang lebih shohih Maushul Harfiy ada lima huruf yaitu;

أَنْ، أَنَّ، كَي، لَوْ، ما.

Semua itu disebut Huruf Mashdariyyah.


🔸 Adapun Maushul Ismiy (Isim Maushul) adalah Maushul yang bersama Shilahnya tidak dapat dita'wil dengan Mashdar. Sebagaimana terdapat dalam bait dibawah ini:

٨٨- مَوْصُوْلُ الأسْمَاءِ الَّذِي الْأُنْثَى الَّتِي•••وَالْيَا إِذَا مَا ثُنِّيَا لَا تُثْبِتِ

٨٩- بَلْ مَا تَلِيْهِ أَوْلِهِ العَلَامَهْ•••وَالنُّوْنُ إِنْ تُشْدَدْ فَلَا مَلَامَهْ


📜Isim Maushul yang dalalah Mufrod Mudzakkar adalah lafadz الَّذِي, yang dilalah Mufrod Muannats adalah الَّتِي. Lafadz الذي dan التي apabila ditatsniahkan maka Ya'nya harus dibuang kemudian ditemui dengan alamat Tatsniah, yaitu Alif dan Nun bila tingkah Rofa' (اللَّذَانِ dan اللَّتَانِ), Ya' dan Nun bila tingkah Nashob dan Jar (اللَّذَيْنِ dan اللَّتَيْنِ).


(قوله: والنون أن تشدد إلخ)

📜Nun Tatsniahnya Isim Maushul boleh diberi Tasydid, dibaca; اللَّذَانِّ، اللَّتَانِّ.


🔄 Translator: Abu 'Abdillah Wajid Ar-Riyawiy Waffaqohullahu ta'ala.


🔎Join Channel:

🔍 Marjius Salik:

💾Silahkan berbagi dan dihafalkan nadzomnya!

Isim Isyaroh هُنَا atau هَهُنَا itu menunjukkan tempat yang dekat (Bait 86-87)


 ٨٦- وَبِهُنَا أَوْ هَهُنَا أَشِرْ إِلَى•••دَانِي المَكَانِ وَبِهِ الْكَافَ صِلَا

٨٧- فِي الْبُعْدِ أَوْ بِثَمَّ فُهْ أَوْ هَنَّا•••أَوْ بِهُنَالِكَ انْطِقَنْ أَوْ هِنَّا


📜Isim Isyaroh هُنَا atau هَهُنَا itu menunjukkan tempat yang dekat, contohnya;

اجْلِسْ هُنَا، امْكُثْ هَهُنَا.


(قوله: وبه الكاف صلا إلخ)

📜 Apabila menghendaki isyarat kepada tempat yang jauh dengan lafadz هنا atau ههنا, maka harus ditambah dekan Kaf (ك) menjadi (هُنَاكَ، هَهُنَاكَ). Atau memakai Isim Isyaroh ثَمَّ atau هَنَّا atau هُنَالِكَ atau هِنَّا. Selesai.


🔄 Translator: Abu 'Abdillah Wajid Ar-Riyawiy Waffaqohullahu ta'ala.


🔎Join Channel:

🔍 Marjius Salik:

💾Silahkan berbagi dan dihafalkan nadzomnya!

Isim Isyaroh أُولَى itu dalalah Jama' diisyaratkan kepadanya secara mutlak (Bait 84-85)

 

٨٤- وَبِأُولَى أَشِرْ لِجَمْعٍ مُطْلَقَا•••وَالمَدُّ أَوْلَى وَلَدَى البُعْدِ انْطِقَا

٨٥- بِالْكَافِ حَرْفًا دُوْنَ لَامٍ أَوْ مَعَهْ•••وَاللَّامُ إِنْ قَدَّمْتَ هَا مُمْتَنِعَهْ


📜Isim Isyaroh أُولَى itu dalalah Jama' diisyaratkan kepadanya secara mutlak, baik Jama' Mudzakkar ataupun Muannats. أُولَى boleh dibaca Qosr (أولٰى) dan boleh dibaca Mad/Panjang (أُولٓاءِ), tetapi yang lebih baik dibaca Mad, karena mengikuti lughohnya Ahlul Hijaz. Allah ta'ala berfirman:

{هَا أَنتُمْ أُولَاءِ تُحِبُّونَهُمْ وَلَا يُحِبُّونَكُمْ وَتُؤْمِنُونَ بِالْكِتَابِ كُلِّهِ وَإِذَا لَقُوكُمْ قَالُوا آمَنَّا وَإِذَا خَلَوْا عَضُّوا عَلَيْكُمُ الْأَنَامِلَ مِنَ الْغَيْظِ ۚ قُلْ مُوتُوا بِغَيْظِكُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ} [آل عمران : 119]

Bacaan Qosr itu lughohnya Bani Tamim.


(قوله: ولدى البعد - قوله: أو معه)

📜Isim Isyaroh tersebut yaitu mulai dari ذا sampai أولى bila dibuat Dalalah 'Yang jauh' diisyaratkan kepadanya maka harus disambung dengan Kaf Huruf Khithob, dengan memakai Lam ataupun tidak, maka dibaca;

ذَاكَ atau ذَالِكَ. تِيْكَ atau تِلْكَ yang aslinya تِيْلِكَ.

أُولٓئِكَ atau أُولٓئِلِكَ.

Lam tersebut berfaidah Taukid kepada Jauhnya yang diisyaratkan kepadanya.


(قوله: واللام إن قدّمتها إلخ)

📜Isim Isyaroh tersebut apabila sudah didahului Ha' Tanbih maka tidak boleh ditemui dengan Lam, sehingga tidak boleh dibaca:

هذالِكَ، هؤلٓئِلِكَ.

Karena terlalu banyak huruf tambahan.


💡 Tanbih:

- Wawu nya lafadz أولى itu Zaidah (tambahan) bukan Wawu Huruf Mad, maka Hamzahnya tidak dibaca panjang. Faidahnya untuk membedakan antara أُلى dan إِلى ketika tidak ada harokat.


- Bila terdapat perbedaan antara lughoh Ahlul Hijaz dengan Bani Tamim maka yang dipilih lughoh Ahlul Hijaz.


🔄 Translator: Abu 'Abdillah Wajid Ar-Riyawiy Waffaqohullahu ta'ala.


🔎Join Channel:

🔍 Marjius Salik:

💾Silahkan berbagi dan dihafalkan nadzomnya!

Isim Isyaroh ذَانِ dan تَانِ itu bermahall Rofa' (Bait ke 83)

 

٨٣- وَذَانِ تَانِ لِلْمُثَنَّى الْمُرْتَفِعْ•••وَفِي سِوَاهُ ذَيْنِ تَيْنِ اذْكُرْ تُطِعْ


📜Isim Isyaroh ذَانِ dan تَانِ itu bermahall Rofa'. ذان dilalah Tatsniah Mudzakkar dan تان dilalah Tatsniah Muannats. Contohnya:

ذَانِ الرَّجُلَانِ قَائِمَانِ، تَانِ المَرْ أَتَانِ قَائِمَتَانِ.


📜Yang Mahallu selain Rofa' (Nashob dan Jar) dibaca ذَيْنِ dan تَيْنِ. Contohnya:

- رَأَيْتُ ذَيْنِ الرَّجُلَيْنِ، مَرَرْتُ بِذَيْنِ الرَّجُلَيْنِ.

- رَأَيْتُ تَيْنِ المَرْأَتَيْنِ، مَرَرْتُ بِتَيْنِ المَرْأَتَيْنِ.


🔄 Translator: Abu 'Abdillah Wajid Ar-Riyawiy Waffaqohullahu ta'ala.


🔎Join Channel:

🔍 Marjius Salik:

💾Silahkan berbagi dan dihafalkan nadzomnya!

Isim Isyaroh adalah isim yang dalalah kepada sesuatu yang hadir (Bait ke 82)

اسْمُ الْإِشَارَةِ




٨٢- بِذَا لِمُفْرَدٍ مُذَكَّرٍ أَشِرْ•••بِذِيْ وَذِهْ تِي تَا عَلَى الأُنْثَى اقْتَصِرْ


📜Isim Isyaroh adalah isim yang dalalah kepada sesuatu yang hadir dan dapat dilihat dengan mata, baik isyarohnya itu memakai jari atau lainnya. Apabila Isim Isyaroh itu digunakan kepada sesuatu yang tidak hadir atau ditemukan dengan Akal, maka disebut Majaz.


📜Isim Isyaroh ذَا itu dalalah kepada Mufrod Mudzakkar, apabila digunakan kepada lainnya (Tatsniah atau Jama') maka harus di Ta'wil dengan lafadz مَا ذُكِرَ atau مَذْكُوْر. Isim Isyaroh ذِي، ذِه، تِي، تَا satu persatunya dilalah Mufrod Muannats.


📜Jadi Isim Isyaroh yang dalalah/dilalah Mufrod Mudzakkar ada satu (ذَا) sedangkan yang dilalah Mufrod Muannats ada empat, karena memberikan isyarat bahwa orang laki-laki satu boleh kawin dengan orang perempuan empat.


🔄 Translator: Abu 'Abdillah Wajid Ar-Riyawiy Waffaqohullahu ta'ala.


🔎Join Channel:

🔍 Marjius Salik:

💾Silahkan berbagi dan dihafalkan nadzomnya!

Diantara 'Alam Jinsiy adalah أُمُّ عِرْيَط yakni 'Alam Jinsiy bagi عَقْرَب (Bait ke 80-81)

٧٠- مِنْ ذَاكَ أمُّ عِرْيَطٍ لِلْعَقْرَبِ•••وَهَكَذَا ثُعَالَةٌ لِلثَّعْلَبِ



٧١- وَمِثْلُهُ بَرَّةٌ لِلْمَبَرَّهْ•••كَذَا فَجَارِ عَلَمٌ لِلْفَجْرَهْ


📜 Diantara 'Alam Jinsiy adalah أُمُّ عِرْيَط yakni 'Alam Jinsiy bagi عَقْرَب (Kalajengking), ثُعَالَة 'Alam Jinsiy bagi ثَعْلَب (Garangan, Serigala, Rubah, Pelanduk), بَرَّة 'Alam Jinsiy bagi tiap-tiap perbuatan baik, فَجَارِ 'Alam Jinsiy bagi perbuatan buruk, lafadz فَجَارِ dimabnikan Kasroh karena diserupakan dengan lafadz نَزَالِ مَعْدُوْل (pindahan) dari lafadz فَجْرَةٌ dan نَزْلَةٌ.


🔄 Translator: Abu 'Abdillah Wajid Ar-Riyawiy Waffaqohullahu ta'ala.


🔎Join Channel:

🔍 Marjius Salik:

💾Silahkan berbagi dan dihafalkan nadzomnya!

Sebagian dari pada Isim Jinsiy itu ada yang diberi 'alam tersendiri (Bait ke 79)


٧٩- وَوَضَعُوا لِبَعْضِ الْأَجْنَاسِ عَلَمْ•••كَعَلَمِ الأَشْخَاصِ لَفْظًا وَهْوَ عَمّ


📜Sebagian dari pada Isim Jinsiy itu ada yang diberi 'alam tersendiri. Disebut 'Alam Jinsiy, fungsinya seperti 'Alam Syakhshiy dalam segi lafadznya (tidak boleh dimudhofkan, tidak boleh dimasuki AL, tidak boleh disifati dengan isim nakiroh, dan lainnya). Tetapi didalam maknanya lebih umum daripada 'Alam Syakhshiy. Sebab dalalah 'Alam Jinsiy itu seperti Isim Nakiroh, tidak tertentu pada barang satu.


📜Isim Jinsiy itu banyak sekali, seperti lafadz أسد (singa) macamnya banyak, lafadz ماء (air) macamnya banyak, شجر (pohon) macamnya juga banyak, حجر (batu) macamnya juga banyak, dan lain-lainnya. Tetapi yang diberi 'alam cuma sebagian, seperti lafadz أُسَامَةُ menjadi bagi jenisnya أَسَدٌ (singa).


🔄 Translator: Abu 'Abdillah Wajid Ar-Riyawiy Waffaqohullahu ta'ala.


🔎Join Channel:

🔍 Marjius Salik:

💾Silahkan berbagi dan dihafalkan nadzomnya!

Alam Manqul dari lafadz yang Murokkab itu yang banyak berupa Murokkab Idhofiy (Bait ke 78)


٧٨- وَشَاعَ فِي الْأَعْلَامِ ذُو الْإِضَافَهْ•••كَعَبْدِ شَمْسٍ وَأَبِي قُحَافَهْ


📜'Alam Manqul dari lafadz yang Murokkab itu yang banyak berupa Murokkab Idhofiy. Seperti orang yang bernama عَبْدُ شَمْسٍ dan أَبُوْ قُحَافَةَ.


🔄 Translator: Abu 'Abdillah Wajid Ar-Riyawiy Waffaqohullahu ta'ala.


🔎Join Channel:

🔍 Marjius Salik:

💾Silahkan berbagi dan dihafalkan nadzomnya!

Termasuk 'Alam Manqul adalah 'Alam Manqul (pindahan) dari Jumlah (Bait ke 77)

٧٧- وَجُمْلَةٌ وَمَا بِمَزْجٍ رُكِبَا•••ذَا إِنْ بِغَيْرِ وَيْهِ تَمَّ أُعْرِبَا

 

📜 Termasuk 'Alam Manqul adalah  'Alam Manqul (pindahan) dari Jumlah. Contohnya apabila ada orang bernama قَامَ زَيْدٌ, nama itu adalah 'alam yang manqul dari Jumlah Fiil-Fail. Maka hukum i'robnya sebagaimana aslinya (I'rob Hikayah). Contohnya:

جَاءَ قَامَ زَيْدٌ، مَرَرْتُ بِقَامَ زَيْدٌ، رَأَيْتُ قَامَ زَيْدٌ.

💡Demikian juga orang yang namanya زَيْدٌ قَائِمٌ, maka dibaca:

جَاءَ زَيْدٌ قَائِمٌ، مَرَرْتُ بِزَيْدٌ قَائِمٌ، رَأَيْتُ زَيْدٌ قَائِمٌ.

 

(قوله: وما بمزج ركبا إلخ)

📜Ada lagi 'Alam Manqul berupa Murokkab Mazji. 'Alam ini bila juz (bagian) yang kedua bukan lafadz وَيْهٌ, maka hukumnya Mu'rob seperti i'robnya Isim Ghoiru Munshorif. Contohnya:

هَذَا بَعْلَبَكُّ، مَرَرْتُ بِبَعْلَبَكَّ، رَأَيْتُ بَعْلَبَكَّ.

💡 Apabila juz yang kedua berupa lafadz وَيْهٌ, maka hukumnya Mabni Kasroh. Contohnya:

جَاءَ سِيْبَوَيْهِ، رَأَيْتُ سِيْبَوَيْهِ، مَرَرْتُ بِسِيْبَوَيْهِ.

 

📜 Murokkab Mazji adalah dua Kalimah yang dicampur menjadi satu Kalimah. Caranya Kalimah yang awal disambung dengan Kalimah yang kedua. Kemudian i'robnya terletak pada Kalimah yang kedua. Seperti lafadz بَعْلٌ disambung dengan lafadz بَكٌّ sehingga dibaca بَعْلَبَكُّ. I'robnya berada pada ك, huruf akhir dari lafadz بَعْلٌ yakni ل, dianggap seperti huruf yang berada sebelum Ta' Ta'nits dalam lafadz ضَارِبَةٌ misalnya. Maka dibaca Fathah. Demikian juga lafadz سِيْبَوَيْهِ aslinya dari lafadz سِيْبٌ dan lafadz وَيْهٌ. Contoh lagi حَضْرَ مَوْتُ aslinya حَضْرٌ dan مَوْتٌ.

💡Apabila huruf akhir dari Kalimah awal itu berupa ي, maka ي itu disukunkan. Seperti lafadz مَعْدِيْكَرِبَ asalnya dari lafadz مَعْدِيٌ dan lafadz كَرِبٌ.

 

🔄 Translator: Abu 'Abdillah Wajid Ar-Riyawiy Waffaqohullahu ta'ala.

 

🔎Join Channel:

 

🔍 Marjius Salik:

💾Silahkan berbagi dan dihafalkan nadzomnya!

'Alam itu ada yang disebut 'Alam Manqul dan ada 'Alam Murtajal (Bait ke 76).

٧٦- وَمِنْهُ مَنْقُوْلٌ كَفَضْلٍ وَأَسَدْ•••وَذُو ارْتِجَالٍ كَسُعَادَ وَأُدَدْ


📜'Alam itu ada yang disebut 'Alam Manqul dan ada 'Alam Murtajal. 'Alam Manqul adalah 'alam yang lafadznya pernah dibuat untuk makna selain 'alam. Seperti ada orang yang bernama فَضْلٌ, lafadz فضل ini sebelum dibuat nama orang, sudah dibuat Mashdar dari;

فَضُلَ-يَفْضُلُ-فَضْلًا.

Juga nama يَزيد, pindahan dari fiil mudhori'; زَادَ-يَزِيْدُ-زَيْدّا.

Contoh lagi ada orang bernama أَسَد, lafadz أسد ini sebelum dibuat nama orang, sudah dibuat untuk makna hewan yakni singa. Maka semua itu disebut 'Alam Manqul ('Alam Pindahan).


📜 Adapun 'Alam Murtajal adalah 'alam yang lafadznya belum pernah dilakukan untuk selain 'alam. Seperti orang perempuan bernama سُعَادُ, dan orang laki-laki bernama أُدَدٌ. Dua nama itu sekali dibuat hanya untuk nama seorang perempuan dan nama orang laki-laki. Maka disebut 'Alam Murtajal.


🔄 Translator: Abu 'Abdillah Wajid Ar-Riyawiy Waffaqohullahu ta'ala.


🔎Join Channel:

🔍 Marjius Salik:

💾Silahkan berbagi dan dihafalkan nadzomnya!

Bila terdapat 'Alam Isim dan 'Alam Laqob berkumpul dan sama-sama Mufrod, bagaimana? (Bait ke 75)


٧٥- وَإِنْ يَكُوْنَا مُفْرَدَيْنِ فَأَضِفْ•••حَتْمًا وَإلَّا أَتْبِعِ الَّذِيْ رَدِفْ


📜Bila terdapat 'Alam Isim dan 'Alam Laqob berkumpul dan sama-sama Mufrod (tidak ada yang Murokkab). Maka 'Alam Isim harus dimudhofkan kepada 'Alam Laqob. Contohnya; سَعِيدُ كُرزٍ.


📜 Kecuali bila 'Alam Isim atau 'Alam Laqob itu memakai AL. Seperti;

الحارِثُ كُرزٌ، هَارُونُ الرَّشِيدُ.

Maka tidak boleh diidhofahkan.


(قوله وإلا أتبع الذي ردف)

📜 Apabila 'Alam Isim dan 'Alam Laqob itu tidak sama-sama Mufrod (sama-sama Murokkab atau yang satunya Murokkab dan yang lainnya Mufrod) maka tidak boleh diidhofahkan. Dan yang kedua i'robnya harus diikutkan kepada yang pertama; menjadi Badal atau 'Athof Bayan. Contohnya; 

هذا عَبدُ اللهِ زَينُ العابِدينَ، عَبدُ اللهِ كُرزٌ، زَيْدٌ أُنفُ النَّاقَةِ.


🔄 Translator: Abu 'Abdillah Wajid Ar-Riyawiy Waffaqohullahu ta'ala.


🔎Join Channel:

🔍 Marjius Salik:

💾Silahkan berbagi dan dihafalkan nadzomnya!

'Alam ada dua bagian yaitu 'Alam Syakhshiy dan'Alam Jinsiy (Bait ke 74)


٧٤- وَاسْمًا أَتَى وَكُنْيَةً وَلَقَبَا•••وَأَخِّرَنْ ذَا إِنْ سِوَاهُ صَحِبَا


📜'Alam ada dua bagian: 'Alam Syakhshiy dan 'Alam Jinsiy. 'Alam Syakhshiy dibagi menjadi tiga bagian: 'Alam Isim, 'Alam Kuniyah dan 'Alam Laqob.


📜'Alam Isim adalah 'alam yang dibuat oleh orang tua setelah masa kelahiran anak. Baik dimulai dengan lafadz أب atau أمّ ataupun tidak. Contohnya:

زيد، أبو طلحة.


📜'Alam Kuniyah adalah 'alam yang dibuat setelah 'alam isim dan dimulai dengan lafadz أب atau أمّ atau ابن atau بنت. Contohnya: زيد أبو عمرو.


📜'Alam Laqob adalah 'alam yang dibuat setelah 'alam isim yang membawa makna yang baik atau buruk. Contohnya:

زيدٌ زينُ العابدين، زيدٌ بطّة.


(قوله: وأخّرن إلخ)

📜Bila 'Alam Laqob kumpul dengan 'Alam lainnya ('Alam Isim), maka 'Alam Laqob harus diakhirkan. Seperti contohnya:

عُمرُ الفاروقُ.

Sebab 'Alam Laqob itu seperti Na'at.


📜 Tetapi bila yang masyhur adalah 'Alam Laqob, maka boleh mendahulukan 'Alam Laqob dan mengakhirkan 'Alam Isim. Seperti firman Allah ta'ala:

{إِنَّمَا الْمَسِيحُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ رَسُولُ اللَّهِ وَكَلِمَتُهُ أَلْقَاهَا إِلَىٰ مَرْيَمَ وَرُوحٌ مِّنْهُ ۖ } [النساء : ١٧١].


📜 Adapun 'Alam Jinsiy keterangannya terdapat dalam bait berikutnya:

٧٩- وَوَضَعُوا لِبَعْضِ الأَجْنَاسِ عَلَمْ•••إلخ.


🔄 Translator: Abu 'Abdillah Wajid Ar-Riyawiy Waffaqohullahu ta'ala.


🔎Join Channel:

🔍 Marjius Salik:

💾Silahkan berbagi dan dihafalkan nadzomnya!

Back To Top