وَإِنَّ الأَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوا دِينَارًا وَلَا دِرْهَمًا، إِنَّمَا وَرَّثُوا العِلْمَ، فَمَنْ أَخَذَهُ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ» [رواه أبو داود (٣٦٤١)، والترمذي (٢٦٨٢)، وصحَّحه الألباني في «صحيح أبي داود» (٣٦٤١)].

Makna yang diinginkan dari Tidak lurus/tegak Islam seseorang sampai menyatakan dengan jelas permusuhan dengan Musyrikin

‏قال الشيخ محمد رحمه الله: «اعلم أن الإنسان ‌لا ‌يستقيم ‌له ‌إسلام ولو وحد الله، إلا بعداوة المشركين، والتصريح لهم بالعداوة والبغضاء...» فصار هذا الإطلاق فتنة للغلاة والجفاة.

أما #الغلاة: فقد قالوا: التصريح بالعداوة شرط للإيمان.
وأما #الجفاة: فقد نبزوا الشيخ بالخارجية بهذا ونحوه.

‏قال الشيخ عبد اللطيف ردا على الطائفتين: «مصباح الظلام» (1/ 72):
«وإلا فالتصريح ‌بالشهادتين والإتيان بهما ظاهرًا هو نفس التصريح بالعداوة والبغضاء..».
وفي (1/ 98):«الوجه الرابع: أن الشيخ قال: (إذا عرفت هذا عرفت أن الإنسان لا يستقيم له إسلام [ولو وحَّد الله إلا بعداوة المشركين) فإن ‏أريد ‌أصل ‌العداوة فقد تقدَّم جوابه، وإن أريد عموم العداوة من كل وجه فالكلام في استقامته، لا في حصول أصله، فالذي يفهم تكفير من لم يصرَّح بالعداوة من كلام الشيخ فهمه باطل، ورأيه ضال، لأنه محتمل».
وفي (99): «وليس مراد الشيخ بقوله: (لا يستقيم له إسلام)، أنه يكفر كما فهمه هذا الضال، ‏وكما فهمته الخوارج من نفي الإيمان عمن ترك واجباَ، وهذا بين بحمد الله».

‏وقال الشيخ إسحاق بن عبد الرحمن في الأجوبة السمعيات (ص92):
(فانظر إلى قوله: "لا يستقيم الإسلام إلا بالتصريح بالعداوة"، 
يعني أن الإسلام ناقص، وصاحبه معرض للوعيد، وانظر إلى قوله: "والأدلة عليه من الكتاب والسنة متواترة" أي على وجوب التصريح، وإلا فالعداوة لا يخلو منها من يؤمن بالله ‏ورسوله، ففرق بين العداوة، وإظهار العداوة، ومن هنا غلط من غلُظَ حجاب طبعه، ولم يعرف المفهوم من التخاطب ووضعه). انتهى المقصود من كلام الشيخ إسحاق رحمه الله.

---

Sheikh Muhammad rahimahullah berkata: "Ketahuilah bahwa seseorang tidak akan tegak Islamnya meskipun dia mentauhidkan Allah, kecuali setelah memusuhi orang-orang musyrik dan menyatakan permusuhan dan kebencian kepada mereka..." Maka pernyataan ini menjadi fitnah bagi kaum ekstremis dan kaum yang apatis.

Adapun kaum ekstremis (#الغلاة): mereka mengatakan bahwa menyatakan permusuhan adalah syarat keimanan.
Adapun kaum yang apatis (#الجفاة): mereka menuduh Sheikh sebagai khawarij dengan pernyataan ini dan yang semisalnya.

Sheikh Abdul Latif, dalam menanggapi kedua kelompok ini, berkata dalam "Misbah Al-Zhalam" (1/72):
"Sesungguhnya menyatakan dua kalimat syahadat dan melafalkannya secara terang-terangan adalah sama dengan menyatakan permusuhan dan kebencian..."

Dan dalam (1/98): "Poin keempat: Sheikh berkata: (Jika kamu memahami ini, kamu akan tahu bahwa seseorang tidak akan tegak Islamnya [meskipun dia mentauhidkan Allah] kecuali setelah memusuhi orang-orang musyrik). Jika yang dimaksud adalah asal permusuhan, jawabannya telah dijelaskan sebelumnya. Jika yang dimaksud adalah permusuhan secara umum dari segala aspek, maka pembicaraan adalah mengenai kesempurnaan Islamnya, bukan mengenai asal keislamannya. Maka, siapa yang memahami dari perkataan Sheikh bahwa orang yang tidak menyatakan permusuhan dikafirkan, pemahamannya adalah batil dan pendapatnya sesat karena perkataan tersebut mengandung banyak kemungkinan."

Dan dalam (1/99): "Bukan maksud Sheikh dengan perkataannya: (tidak akan tegak Islamnya), bahwa dia dikafirkan sebagaimana pemahaman orang yang sesat ini dan sebagaimana pemahaman khawarij yang mengkafirkan orang yang meninggalkan kewajiban. Hal ini jelas, Alhamdulillah."

Sheikh Ishaq bin Abdul Rahman dalam "Al-Ajwibah Al-Sam'iyat" (hal. 92) berkata:
"Perhatikan ucapannya: 'Islam tidak akan tegak kecuali dengan menyatakan permusuhan', yang berarti Islamnya tidak sempurna, dan orang tersebut terancam dengan ancaman. Dan perhatikan ucapannya: 'dan dalil-dalilnya dari kitab dan sunnah mutawatir', yang berarti wajib menyatakan permusuhan. Adapun permusuhan itu sendiri tidak bisa dihindari bagi orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Jadi, ada perbedaan antara permusuhan dan menyatakan permusuhan. Di sinilah letak kesalahan orang yang tertutup hatinya dan tidak memahami makna yang dimaksud dalam komunikasi dan penyampaian."

Selesai maksud dari perkataan Sheikh Ishaq rahimahullah.
Labels: Aqidah, islam, permusuhan, syirik, tauhid

Thanks for reading Makna yang diinginkan dari Tidak lurus/tegak Islam seseorang sampai menyatakan dengan jelas permusuhan dengan Musyrikin . Please share...!

0 Komentar untuk "Makna yang diinginkan dari Tidak lurus/tegak Islam seseorang sampai menyatakan dengan jelas permusuhan dengan Musyrikin "

Back To Top