وَإِنَّ الأَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوا دِينَارًا وَلَا دِرْهَمًا، إِنَّمَا وَرَّثُوا العِلْمَ، فَمَنْ أَخَذَهُ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ» [رواه أبو داود (٣٦٤١)، والترمذي (٢٦٨٢)، وصحَّحه الألباني في «صحيح أبي داود» (٣٦٤١)].

Tolak Ukur Menghukumi Keislaman dan atau Kekufuran Seseorang

Aqidah Muwahhid:
الإعتبار بالإسلام #الحكمي معلوم من الدين ضرورة...

قال سفيان الثوري - رحمه الله - : 
« الناس عندنا مؤمنون في الأحكام والمواريث ، ولا يدري كيف هم عند الله تعالى ؟ ونرجو أن نكون كذلك...»(#الشريعة 284)

وقال الآجري- رحمه الله - :
" هذا وطريق الصحابة ـ رضي الله عنهم ـ والتابعين لهم بإحسان ، عندهم أن الاستثناء في الأعمال ، لا يكون في القول ، والتصديق بالقلب ، وإنما الاستثناء في الأعمال الموجبة لحقيقة الإيمان ، والناس عندهم على #الظاهر مؤمنون ، به يتوارثون ، وبه يتناكحون ، وبه تجري #أحكام ملة الإسلام ، ولكن الاستثناء منهم على حسب ما بيناه لك ، وبينه العلماء من قبلنا...،روي في هذا سنن كثيرة..."اهـ (الشريعة 1/ 306)

قال ابن تيمية كما في مجموع الفتاوى(20/456) : " وقد علم #بالاضطرار من دين الرسول صلى الله عليه وسلم واتفقت عليه الأمة ، أن أصل الإسلام وأول ما يؤمر به الخلق شهادة أن لا إله إلا الله وأن محمدا رسول الله ، فبذلك يصير الكافر مسلما ، والعدو وليا ، والمباح دمه وماله معصوم الدم والمال ، ثم إن كان ذلك من قلبه فقد دخل في الإيمان ، وإن قال بلسانه دون قلبه ، فهو في #ظاهر الإسلام ، دون باطن الإيمان..."

#قلت : الإسلام #الحكمي معلوم بالإضطرار من دين الرسول عليه السلام و إتفقت عليه الأمة...، و هذا الحكم لا يدفعه إلا زنديق مكذب لله و رسوله و راد لإجماع المسلمين...

#قال إمام الدعوة الشيخ محمد بن عبد الوهاب كما في الدرر السنية (10/112) :
"ولكن من أظهر الإسلام وظننا أنه أتى بناقض ، لا نكفره بالظن ، لأن اليقين لا يرفعه الظن ، وكذلك لا نكفر من لا نعرف منه الكفر ، بسبب ناقض ذكر عنه ، ونحن لم نتحققه..."

Tolak Ukur Menghukumi Keislaman dan atau Kekufuran Seseorang

---

Menganggap Islam #hukumiyah (secara hukum) sebagai hal yang diketahui secara pasti dari agama...

Sufyan Ats-Tsauri - rahimahullah - berkata:
"Orang-orang menurut kami adalah mukmin dalam hal hukum dan warisan, tetapi bagaimana keadaan mereka di sisi Allah Ta'ala? Kami berharap demikian..." (Asy-Syari'ah 284).

Al-Ajurri - rahimahullah - berkata:
"Ini adalah jalan para sahabat - radliyallahu 'anhum - dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, menurut mereka pengecualian itu dalam hal amal, bukan dalam ucapan dan keyakinan hati. Pengecualian itu hanya dalam amal yang menunjukkan hakikat iman. Menurut mereka, orang-orang itu secara #lahiriah adalah mukmin, dengan itu mereka saling mewarisi, menikah, dan menjalankan #hukum-hukum agama Islam. Tetapi pengecualian di antara mereka sesuai dengan apa yang telah kami jelaskan kepada Anda dan dijelaskan oleh para ulama sebelum kami... Diriwayatkan banyak sunnah dalam hal ini..." (Asy-Syari'ah 1/306).

Ibnu Taimiyah berkata dalam Majmu' Al-Fatawa (20/456):
"Dan diketahui #secara pasti dari agama Rasulullah ﷺ dan disepakati oleh umat bahwa dasar Islam dan hal pertama yang diperintahkan kepada manusia adalah syahadat 'La ilaha illallah Muhammadur Rasulullah', dengan itu seorang kafir menjadi Muslim, musuh menjadi teman, dan darah serta hartanya yang tadinya halal menjadi haram. Kemudian, jika itu dari hatinya, maka dia masuk dalam iman. Jika dia mengatakannya dengan lisannya tanpa hatinya, maka dia dalam #Islam lahiriah, bukan dalam iman batiniah..."

Saya berkata: Islam #hukumiyah diketahui secara pasti dari agama Rasulullah ﷺ dan disepakati oleh umat... Dan hukum ini hanya ditolak oleh orang zindiq yang mendustakan Allah dan Rasul-Nya serta menolak ijma' kaum Muslimin...

Imam Dakwah, Sheikh Muhammad bin Abdul Wahhab berkata dalam Ad-Durar As-Saniyyah (10/112):
"Tetapi siapa yang menampakkan Islam dan kami menyangka bahwa dia melakukan pembatal (keislaman), kami tidak mengkafirkannya berdasarkan dugaan, karena keyakinan tidak bisa dihilangkan oleh dugaan. Begitu juga, kami tidak mengkafirkan orang yang tidak kami ketahui kekafirannya karena pembatal yang disebutkan tentangnya yang belum kami pastikan..."

Alih Bahasa Aa Wajid

Aqidah Muwahhid
https://t.me/aqidahmuwahhid/1359
Labels: dzohir, islam, kafir, muslim, status

Thanks for reading Tolak Ukur Menghukumi Keislaman dan atau Kekufuran Seseorang. Please share...!

0 Komentar untuk "Tolak Ukur Menghukumi Keislaman dan atau Kekufuran Seseorang"

Back To Top