Aqidah Muwahhid:
لا يجتمع أصل الإيمان مع الكفر الأكبر لأنهما نقيضان ، لايجتمعان ولا يرتفعان إلا عند المرجئة
قال الإمام محمد بن عبد الوهاب رحمه الله في القواعد الأربع: ”فاعلم أن العبادة لا تسمى عبادة إلا مع التوحيد كما أن الصلاة لا تسمى صلاة إلا مع الطهارة فإذا دخل الشرك في العبادة فسدت كالحدث إذا دخل في الطهارة“
قالت المرجئة -قبحهم الله-: هذا قياس فاسد، تصح العبادة مع الشرك إذا كان جاهلا
وقال رحمه الله في ثلاثة الأصول بعد ذكره أنواع العبادة وأن الخالق لتلك الأشياء هو المستحق للعبادة قال : ”فمن صرف منها شيئا لغير الله فهو مشرك كافر“
قالت المرجئة -قبحهم الله-: فهو مؤمن جاهل
وقال رحمه الله في آخر رسالته نواقض الإسلام: ”ولا فرق في جميع هذه النواقض بين الهازل والجاد والخائف إلا المكرة“
قالت المرجئة -قبحهم الله-: إلا الجاهل
وصدق الشيخ صالح الفوزان حفظه الله إذ قال عنهم: ”هؤلاء جماعة الإرجاء ابتلينا بها من الداخل والخارج قصدهم دفن دعوة الشيخ محمد بن عبد الوهاب رحمه الله ويرمون من يكفّر المشركين بأنهم تكفيريون“
#murjiah
#udzurbiljahl
@kajiansalafimalang
Murjiah Muashiroh Tujuannya Mengubur Dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah
Asal iman tidak dapat bersatu dengan kekufuran terbesar karena keduanya adalah dua hal yang bertentangan, tidak dapat bersatu dan tidak dapat terangkat kecuali menurut pandangan Murji'ah.
Imam Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah dalam "Al-Qawa'id Al-Arba'" mengatakan: "Ketahuilah bahwa ibadah tidak disebut ibadah kecuali dengan tauhid, sebagaimana shalat tidak disebut shalat kecuali dengan bersuci. Jika syirik masuk ke dalam ibadah, maka ia rusak seperti halnya hadas yang masuk ke dalam wudhu." Murji'ah - semoga Allah memburukkan mereka - berkata: "Ini adalah analogi yang salah, ibadah sah meskipun dengan syirik jika pelakunya tidak tahu."
Dan beliau rahimahullah mengatakan dalam "Tiga Landasan" setelah menyebutkan jenis-jenis ibadah dan bahwa Pencipta dari segala sesuatu tersebut adalah yang berhak disembah, beliau berkata: "Barangsiapa yang memalingkan sesuatu dari ibadah tersebut kepada selain Allah, maka dia adalah seorang musyrik kafir." Murji'ah - semoga Allah memburukkan mereka - berkata: "Dia adalah seorang mukmin yang jahil (tidak tahu)."
Dan beliau rahimahullah mengatakan di akhir risalahnya "Nawaaqidul Islam": "Tidak ada perbedaan dalam semua pembatal ini antara yang bercanda, yang serius, dan yang takut kecuali yang dipaksa." Murji'ah - semoga Allah memburukkan mereka - berkata: "Kecuali yang tidak tahu."
Dan benar apa yang dikatakan oleh Syaikh Shalih Al-Fawzan hafizhahullah tentang mereka: "Ini adalah kelompok Murji'ah yang kami diuji dengannya dari dalam dan luar, tujuan mereka adalah mengubur dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah dan mereka menuduh orang yang mengkafirkan kaum musyrikin sebagai kaum takfiri."
0 Komentar untuk "Murjiah Kontemporer Tujuannya mengubur dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab"