وَإِنَّ الأَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوا دِينَارًا وَلَا دِرْهَمًا، إِنَّمَا وَرَّثُوا العِلْمَ، فَمَنْ أَخَذَهُ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ» [رواه أبو داود (٣٦٤١)، والترمذي (٢٦٨٢)، وصحَّحه الألباني في «صحيح أبي داود» (٣٦٤١)].

Lafadz yang bisa dibuat Shilah adalah Jumlah atau Syibhu Jumlah (Bait ke 97)


 ٩٧- وَجُمْلَةٌ أَوْ شِبْهُهَا الَّذِيْ وُصِلْ•••بِهِ كَمَنْ عِنْدِيْ الَّذِي ابْنُهُ كُفِلْ


📜 Lafadz yang bisa dibuat Shilah adalah Jumlah atau Syibhu Jumlah (Dzorf dan Jar Majrur). Contohnya:

من عندي الذي ابنه كفل

Lafadz عند adalah Dzorf menjadi Shilahnya lafadz من. Lafadz ابنه كفل adalah jumlah Mubtada'-Khobar menjadi Shilahnya lafadz الذي.


(قوله: وجملة إلخ)

📜 Jumlah yang menjadi Shilah harus berupa Jumlah Khobariyyah yang tidak bermakna Ta'ajjub. Dan yang bisa menentukan kepada Isim Maushul. Contohnya:

جاء الذي قام أبوه

Maka tidak boleh lafadz:

جاء الذي اضْرِبْهُ

Sebab lafadz اضربه bukan Jumlah Khobariyyah.

Dan lafadz: جاء الذي مَا أَحْسَنَهُ

Sebab Fiil Ta'ajjub itu tidak dapat menentukan kepada Isim Maushul.

Dan lafadz: جاء الذي حاجِبَاهُ فَوْقَ عَيْنَيْهِ

Sebab tidak dapat Ta'yin. Karena semua manusia pasti alisnya diatas kedua matanya.


(قوله: أو شبهها إلخ)

📜 Dzorf dan Jar Majrur yang menjadi Shilah harus yang Taammaani (yang sempurna) yaitu Dzorf dan Jar Majrur bila diTa'alluqkan dengan Muta'alliq yang 'Aamm (dilalah umum) sudah dapat dipahami maknanya. Contohnya:

جاء الذي عندك، جاء الذي في الدار.

Berbeda dengan lafadz:

جاء الذي البَيْتَ، جاء الذي بِكَ.


🔄 Translator: Abu 'Abdillah Wajid Ar-Riyawiy Waffaqohullahu ta'ala.


🔎Join Channel:

🔍 Marjius Salik:

💾Silahkan berbagi dan dihafalkan nadzomnya!

Setelah Isim Maushul harus ada Shilah (Bait 96)

 

٩٦- وَكُلُّهَا يَلْزَمُ بَعْدَهُ صِلَهْ•••عَلَى ضَمِيْرٍ لَائِقٍ مُشْتَمِلَهْ


📜 Setelah Isim Maushul harus ada Shilah (Lafadz yang meMa'rifatkan Isim Maushul) yang mana Shilah itu mengandung dhomir yang cocok rujuk kepada Isim Maushul. Yakni bila Isim Maushul itu dilalah Mufrod maka dhomir itu juga dalalah Mufrod. Demikian juga bila Isim Maushul itu dilalah Tatsniah atau Jama', Mudzakkar ataupun Muannats.

Contohnya:

جاء الذي قام أبوه، جاء التي قام أبوها، جاء الذين قام أبوهم، جاء اللذان قام أبوهما.


🔄 Translator: Abu 'Abdillah Wajid Ar-Riyawiy Waffaqohullahu ta'ala.


🔎Join Channel:

🔍 Marjius Salik:

💾Silahkan berbagi dan dihafalkan nadzomnya!

Ada lagi isim Maushul Musytarok berupa lafadz ذا (Bait ke 95)


 ٩٥- وَمِثْلُ مَا ذَا بَعْدَ مَا اسْتِفْهَامِ•••أَوْ مَنْ إِذَا لَمْ تُلْغَ فِي الْكَلَامِ


📜Ada lagi isim Maushul Musytarok berupa lafadz ذا yang berada setelah lafadz ما Istifhamiyyah atau مَن Istifhamiyyah. Dengan syarat lafadz ذا tersebut tidak di-Mulghohkan didalam kalam (ما dan ذا atau من dan ذا tidak dibuat satu kalimah yang dalalah Istifham). Contohnya:

مَا ذا رَأَيْتَهُ، مَن ذا ضَرَبْتَهُ.


📜Apabila di-Mulghohkan di tengah-tengah kalam maka ذا tidak menjadi Isim Maushul. Contohnya:

مَنْ ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللّٰهَ...الآية.


📜 Perbedaan antara ذا yang Mulghoh dan ذا yang tidak Mulghoh dapat diketahui dengan lafadz yang menjadi Badal dari ما استفهام atau من استفهام. Contohnya:

مَنْ ذَا ضَرَبْتَ أَزَيْدٌ أَمْ عَمْرٌو.

Lafadz زيد menjadi Badal dari من استفهامية, bila lafadz زيد dibaca Rofa', maka Lafadz ذا tidak Mulghoh, sebab lafadz من menjadi Mubtada', lafadz ذا menjadi Khobar. Lafadz ضربت menjadi Shilahnya lafadz ذا.


📜Bila Lafadz زيد dibaca Nashob (زيدا) maka ذا itu Mulghoh, sebab lafadz من menjadi Maf'ul yang didahulukan dari lafadz ضربت.


📜Apabila tidak ada lafadz yang menjadi Badal dari lafadz من, ما Istifham, maka lafadz ذا tetap boleh Mulghoh dan boleh tidak Mulghoh.


🔄 Translator: Abu 'Abdillah Wajid Ar-Riyawiy Waffaqohullahu ta'ala.


🔎Join Channel:

🔍 Marjius Salik:

💾Silahkan berbagi dan dihafalkan nadzomnya!

Isim Maushul ذات menurut sebagian Ulama Thoyyi' berlaku seperti Isim Maushul التي (Bait ke 94)


 ٩٤- وَكَا لَّتِي أَيْضًا لَدَيْهِمْ ذَاتُ•••وَمَوْضِعَ اللَّاتِي أَتَى ذَوَاتُ


📜 Isim Maushul ذات menurut sebagian Ulama Thoyyi' berlaku seperti Isim Maushul التي (dilalah Mufrod Muannats) contohnya; جَاءَتْ ذَاتُ قَامَتْ. Dan Isim Maushul ذوات berlaku seperti Isim Maushul اللاتي (Jama' Muannats) contohnya; جَاءَتْ ذَوَاتُ قُمْنَ.


🔄 Translator: Abu 'Abdillah Wajid Ar-Riyawiy Waffaqohullahu ta'ala.


🔎Join Channel:

🔍 Marjius Salik:

💾Silahkan berbagi dan dihafalkan nadzomnya!

Isim Maushul ada dua macam; Isim Maushul Mukhtash dan Isim Maushul Musytarok (Bait ke 93)

 

٩٣- وَمَنْ وَمَا وَأَلْ تُسَاوِي مَا ذُكِرْ•••وَهَكَذَا ذُو عِنْدَ طَيِّءٍ شُهِرْ


📜Isim Maushul ada dua macam; Isim Maushul Mukhtash dan Isim Maushul Musytarok. Isim Maushul Mukhtash adalah Isim Maushul yang dalalahnya tertentu, yaitu Isim Maushul yang sudah diterangkan diatas.


📜Adapun Isim Maushul Musytarok adalah Isim Maushul yang bisa diberlakukan dilalah Mufrod, Tatsniah ataupun Jama', Mudzakkar ataupun Muannats dengan Lafadz yang tidak berubah.


📜Termasuk Isim Maushul Musytarok adalah;

مَنْ، مَا، أَلْ،

Demikian juga lafadz ذُوْ menurut Bani Thoyyi'.

Contohnya;

فَازَ مَنْ اجْتَهَدُوْا، فَانْكِحُوْا مَا طَابَ لَكُمْ، فَازَ المُتَّقِي رَبَّهُ، جَاءَنِيْ ذُوْ قَامُوْا.


🔄 Translator: Abu 'Abdillah Wajid Ar-Riyawiy Waffaqohullahu ta'ala.


🔎Join Channel:

🔍 Marjius Salik:

💾Silahkan berbagi dan dihafalkan nadzomnya!

Back To Top