٦٦- وَقَدِّمِ الأَخَصَّ فِي اتِّصَالِ•••وَقَدِّمَنْ مَا شِئْتَ فِي انْفِصَالِ
📜 Dhomir itu ada yang Akhosh (lebih khusus) dan ada yang tidak Akhosh.
Dhomir Takallum itu lebih akhosh daripada Dhomir Khithob, Dhomir Khithob lebih akhosh daripada Dhomir Ghoibah.📜 Bila ada dua dhomir kumpul dan sama-sama Muttashil didalam susunannya, maka harus mendahulukan yang Akhosh. Contohnya;
الدِّرْهَمَ أَعْطَيْتُكَهُ
Tidak dibaca أَعْطَيْتُهُكَ.
📜Dan bila terdapat kumpulan Dhomir Muttashil dan Munfashil, yang kedua berupa Dhomir Munfashil, maka hukum Akhosh tidak dipentingkan. Yang penting Dhomir Muttashil harus didahulukan walaupun tidak Akhosh. Contohnya;
الدِّرْهَمَ أَعْطَيْتُكَ إِيَّاهُ
Boleh dibaca أَعْطَيْتُهُ إِيَّاكَ. Sebab tidak ada keraguan bahwa Dirham itulah yang diberikan, bukan Kamu yang diberikan kepada Dirham.
💡Kecuali bila terdapat keraguan, maka harus mendahulukan dhomir yang menjadi Fail fil makna. Contohnya; Zaid dan Kamu, bila Zaid yang diberikan kepada Kamu, maka harus dikatakan;
زَيْدًا أَعْطَيْتُكَ إِيَّاهُ
Dhomir Kaf menjadi Fail fil makna (yang menerima pemberian berupa Zaid). Dan bila Kamu yang diberikan kepada Zaid, maka harus dikatakan;
زَيْدً أَعْطَيْتُهُ إِيَّاكَ.
🔄 Translator: Abu 'Abdillah Wajid Ar-Riyawiy Waffaqohullahu ta'ala.
🔎Join Channel:
🔍 Marjius Salik:
💾Silahkan berbagi dan dihafalkan nadzomnya!
Thanks for reading Dhomir itu ada yang Akhosh (lebih khusus) dan ada yang tidak Akhosh (Bait ke 66). Please share...!
0 Komentar untuk "Dhomir itu ada yang Akhosh (lebih khusus) dan ada yang tidak Akhosh (Bait ke 66)"