وَإِنَّ الأَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوا دِينَارًا وَلَا دِرْهَمًا، إِنَّمَا وَرَّثُوا العِلْمَ، فَمَنْ أَخَذَهُ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ» [رواه أبو داود (٣٦٤١)، والترمذي (٢٦٨٢)، وصحَّحه الألباني في «صحيح أبي داود» (٣٦٤١)].

Perbedaan Alfiyyahnya syaikh Ibnu Malik dengan Alfiyyahnya syaikh Ibnu Mu'thi (bait 5-6)


وتَقْتَضِي رِضًا بِغَيْرِ سُخْطِ°°°فائِقَةً ألْفِيَّةَ ابْنِ مُعْطِي

Dengan kitab Alfiyah ini Syaikh Muhammad memohonkan keridhoan Allah yang murni untuk siapa saja yang mempelajari kitab Alfiyyah ini.
(فائقة)
Kata beliau kitab Alfiyyah ini lebih unggul daripada kitab Alfiyyah Syaikh Ibnu Mu'thi/gurunya syaikh Ibnu Malik, sebab Alfiyyahnya syaikh Ibnu Mu'thi disusun dengan dua Bahar; Bahar Rojaz dan Bahar Sari'. Sedangkan Alfiyyahnya Ibnu Malik ini hanya dari satu bahar yaitu Bahar Rojaz. Juga banyak keterangan-keterangan penting yang ada pada kitab Alfiyyah ini, tapi tidak terdapat pada kitab Alfiyyahnya syaikh Ibnu Mu'thi.
(ابن معطي)
Sampai disini syaikh Muhammad Ibnu Malik diam, tak dapat meneruskan karangannya sampai beberapa hari. Kemudian pada malam harinya beliau bermimpi bertemu seorang lelaki tua, lalu laki-laki tua itu berkata: saya mendengar bahwa kamu (Ibnu Malik) mengarang Alfiyyah fi nahwi. Syaikh Muhammad menjawab: iya. Lalu laki-laki tua itu berkata: sudah sampai dimana? Syaikh Muhammad menjawab: sampai "Faiqotan minha bi alfi bait". Lelaki tua itu berkata: apa gerangan yang menyebabkan kamu tidak bisa meneruskan?. Syaikh Muhammad menjawab : tidak tahu. Lelaki tua itu bertanya: Apakah kamu ingin bisa meneruskan?. Syaikh Muhammad menjawab: iya. Lelaki tua itu berkata: orang hidup satu bisa mengalahkan seribu orang yang sudah mati. Lalu Syaikh Muhammad bertanya: apakah kamu ini Syaikh Ibnu Mu'thi? Lelaki tua itu menjawab: iya. Lalu Syaikh Muhammad merasa malu kepada Syaikh Ibnu Mu'thi. Kemudian di pagi harinya beliau menghapus setengah baris dari tulisannya yang berbunyi: "Faiqotan minha bi alfi bait" diganti dengan dua bait yang merupakan sanjungan dan doa untuk Syaikh Ibnu Mu'thi¹. Yaitu:

وَهُوَ بِسَبْقٍ حَائِزٌ تَفْضِيْلَا°°°مُسْتَوْجِبٌ ثَنائِيَ الجَمِيْلَا

Footnote : ¹Wallahu a'lamu tentang keshohihan kisah ini!. Namun pesan moral yang dapat diambil adalah larangan untuk kita dari sifat ujub atau bangga diri , juga hendaknya kita menyanjung guru kita dengan sanjungan yang layak serta mendoakan guru kita dengan kebaikan di dunia dan di akhirat.

📚Sumber : Kitab Marjius Salik Fi Tarjamah Alfiyah Ibn Malik.
Karya : Al-Ustadz Hamdani Rohimahullah ta'ala.
Labels: Alfiyah Ibnu Malik, Bahasa Arab, Murojaah, Nahwu

Thanks for reading Perbedaan Alfiyyahnya syaikh Ibnu Malik dengan Alfiyyahnya syaikh Ibnu Mu'thi (bait 5-6). Please share...!

0 Komentar untuk "Perbedaan Alfiyyahnya syaikh Ibnu Malik dengan Alfiyyahnya syaikh Ibnu Mu'thi (bait 5-6)"

Back To Top