وَإِنَّ الأَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوا دِينَارًا وَلَا دِرْهَمًا، إِنَّمَا وَرَّثُوا العِلْمَ، فَمَنْ أَخَذَهُ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ» [رواه أبو داود (٣٦٤١)، والترمذي (٢٦٨٢)، وصحَّحه الألباني في «صحيح أبي داود» (٣٦٤١)].

Ketika fiil bertemu dengan ya' mutakallim harus dipisah dengan Nun Wiqoyah (Bait ke 68)


٦٨- وَقَبْلَ يَا النَّفْسِ مَعَ الفِعْلِ التُزِمْ•••نُوْنُ وِقَايَةٍ وَلَيْسِي قَدْ نُظِمْ


📜Bila ada fiil ditemukan dengan ya' mutakallim, maka antara fiil dan ya' mutakallim harus dipisah dengan Nun Wiqoyah (Nun yang menjaga jangan sampai akhir fiil itu berharokat kasroh). Contohnya; ضَرَبَنِيْ زَيْدٌ. Tidak boleh dibaca; ضَرَبِيْ زَيْدٌ.


(قوله: وليسي قد نظم)

📜Lafadz لَيْسِيْ itu hanya terdapat didalam nadzom. Yakni ada fiil ditemukan dengan ya' mutakallim, tetapi tidak dipisah dengan Nun Wiqoyah. Itu karena darurat nadzom. Seperti perkataan penyair:

عَدَدْتُ قَوْمِيْ كَعَدِيْدِ الطَّيْسِ°°°إِذْ ذَهَبَ القَوْمُ الكِرَامُ لَيْسِي


🔄 Translator: Abu 'Abdillah Wajid Ar-Riyawiy Waffaqohullahu ta'ala.


🔎Join Channel:

🔍 Marjius Salik:

💾Silahkan berbagi dan dihafalkan nadzomnya!

Labels: Alfiyah Ibnu Malik, Bahasa Arab, Hafalan Alfiyyah, Murodu Alfiyyah Ibnu Malik, Nahwu, Shorof, Translate Marjius Salik

Thanks for reading Ketika fiil bertemu dengan ya' mutakallim harus dipisah dengan Nun Wiqoyah (Bait ke 68). Please share...!

0 Komentar untuk "Ketika fiil bertemu dengan ya' mutakallim harus dipisah dengan Nun Wiqoyah (Bait ke 68)"

Back To Top